Menanggulangi Perundungan di Sekolah: Peran Penting Guru dan Orang Tua
Perundungan di sekolah merupakan masalah yang sering terjadi dan dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak. Perundungan bisa berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis yang dilakukan oleh satu atau lebih siswa terhadap siswa lainnya. Hal ini dapat menyebabkan korban merasa takut, cemas, dan bahkan mengalami trauma yang berkepanjangan.
Untuk menanggulangi perundungan di sekolah, peran penting guru dan orang tua sangatlah vital. Guru sebagai figur otoritas di sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Guru perlu memperhatikan tanda-tanda perundungan, mengintervensi ketika kasus perundungan terjadi, dan memberikan pembinaan kepada pelaku perundungan untuk mengubah perilaku mereka.
Selain guru, orang tua juga memiliki peran yang sangat penting dalam menanggulangi perundungan. Orang tua perlu terlibat aktif dalam kehidupan sekolah anak-anaknya, mendengarkan keluhan anak tentang perundungan, dan memberikan dukungan serta pembinaan kepada anak-anak agar mampu menghadapi perundungan dengan bijak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pusat Studi Anak Universitas Indonesia, peran aktif guru dan orang tua dalam menanggulangi perundungan di sekolah telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kasus perundungan. Dengan kerjasama yang baik antara guru, orang tua, dan pihak sekolah, diharapkan masalah perundungan di sekolah dapat diminimalisir dan siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan nyaman.
Dengan demikian, menanggulangi perundungan di sekolah membutuhkan kerjasama semua pihak, terutama guru dan orang tua, untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung perkembangan anak-anak secara optimal.
Referensi:
1. Pusat Studi Anak Universitas Indonesia. (2020). “Peran Guru dan Orang Tua dalam Menanggulangi Perundungan di Sekolah.” Jurnal Pendidikan Anak, Vol. 5, No. 2, hal. 45-56.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2019). “Pedoman Penanggulangan Perundungan di Sekolah.” Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
